Kamis, 15 April 2010

Ritual Tusuk Lidah Umat Hindu di Lubuk Pakam (Medan)

Perayaan Pangguni Uttiram warga Hindu di kota Lubuk Pakam, dimeriahkan ritual menusuk anggota tubuh yang diikuti belasan orang pria dan wanita, Senin (29/3) menarik perhatian ribuan warga yang ingin melihat ritual tusuk lidah para pengikutnya.

haxims.blogspot.com

Acara yang setiap tahun digelar itu sangat menarik perhatian masyarakat sekitar karena jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi banyak bagian tubuh yang ditusuk besi namun tidak mengeluarkan darah, menjadi tontonan menarik bagi masyarakat sekitar.

Pelaksanaan ritual “tusuk lidah” yang disebutkan untuk melengkapi nazar yang dibuat umat Hindu. Juga dilaksanakan setelah menjalani pensucian dengan melakukan puasa selama beberapa hari agar dalam ritual tersebut kulit tubuh tidak mengeluarkan darah saat ditusuk pada perayaan pangguni utiram.

Sebelum menggelar ritual yang berlokasi di Sungai Kuala Namu itu, terlebih dulu warga Hindu berjalan mengitari kota Lubuk Pakam yang berjarak 4 kilometer. Ritual tusuk anggota tubuh ini dipimpin berapa pandita yang akan membimbing belasan pria dan wanita menjalani prosesi ritual menusuk anggota tubuh sembari membacakan mantera dan membuat sesajian membakar dupa memanggil roh yang diyakini dapat mengawal para peserta pangguni utiram.

Selanjutnya, belasan pria dan wanita ini terlebih dahulu dimandikan dengan air Sungai Kuala Namu sebagai tanda kesucian. Setelah semua peserta dibariskan dan dibacakan doa-doa, pandita mulai melaksanakan ritual menusuk mulut, lidah dan kulit tubuh mereka tanpa mengeluarkan darah.
Salah seorang warga Hindu ditusuk badannya dan anggota tubuh lainnya sambil membawa mahkota bertahtakan ekor merak disaksikan ribuan warga Lubuk Pakam diarak melintasi kota Lubuk Pakam menuju Sri Tendayudha Koil.

Arak-arakan peserta pangguni utiram warga Hindu Hindia Tamil itu sempat membuat macat Jalan Sutomo kota Lubuk Pakam. Pasalnya, jalan tersebut dipenuhi ribuan warga Lubuk Pakam, sehingga aparat kepolisian yang kewalahan dalam mengatur arus lalu lintas Menurut salah seorang pengurus Sri Tendayudha Koil, Rajendra, kegiatan itu merupakan tradisi tahunan dimana pesertanya harus melewati puasa dan jika sudah dianggap suci baru bisa ditusuk.

Usai melakukan prosesi ritual tusuk anggota tubuh dalam perayaan pangguni utiram, warga Hindu nantinya akan melakukan sembahyang di koil. “Setelah itu, digelar tarian serta nyanyian yang diakhiri dengan mengarak kereta kencana yang diyakini merupakan kendaraan dewa yang dapat menyelamatkan umat dari bencana,” ujarnya.

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Spoiler for Ritual Tusuk Lidah:
haxims.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post